Selasa, 01 November 2011

BASIS DATA


BASIS DATA

Pendahuluan
Latar Belakang
            Istilah "basis data" berawal dari ilmu komputer. Meskipun kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal di luar bidang elektronika, artikel ini mengenai basis data komputer. Catatan yang mirip dengan basis data sebenarnya sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi dan kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.
            Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai model basis data atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional, yang menurut istilah layman mewakili semua informasi dalam bentuk tabel-tabel yang saling berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili denga menggunakan nilai yang sama antar tabel. Model yang lain seperti model hierarkis dan model jaringan menggunakan cara yang lebih eksplisit untuk mewakili hubungan antar tabel.         

ISI

Pengertian Basis Data
            Pangkalan data atau basis data (bahasa Inggris: database), atau sering pula dieja basisdata, adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri (query) basis data disebut sistem manajemen basis data (database management system, DBMS). Sistem basis data dipelajari dalam ilmu informasi.
            Istilah basis data mengacu pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management system/DBMS). Jika konteksnya sudah jelas, banyak administrator dan programer menggunakan istilah basis data untuk kedua arti tersebut.

Definisi Basis Data:

·         Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan, yang diorganisasi sedemikian rupa, sehingga kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat.
·         Kumpulan data yang saling berhubunganyang disimpan secara bersama tanpa adanya pengulangan (redudansi) data.
·         Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubunganyang disimpan dalam media penyimpanan elektronik.
            Basis data menyediakan fasilitas atau memudahkan dalam memproduksi informasi yang digunakan oleh pemakai untuk mendukung pengambilan keputusan. Hal inilah yang menjadikan alasan dari penggunaan tehnologi basis data pada saat sekarang (dunia bisnis).  Berikut ini contoh penggunaan Aplikasi database dalam dunia bisnis :
  • Bank : Pengelolaan data nasabah, akunting, semua transaksi perbankan
  • Bandara: Pengelolaan data reservasi, penjadualan
  • Universitas:  Pengelolaan pendaftaran, alumni
  • Penjualan: Pengelolaan data customer, produk, penjualan
  • Pabrik:  Pengelolaan data produksi, persediaan barang, pemesanan, agen
  • Kepegawaian:  Pengelolaan data karyawan, gaji, pajak
  • Telekomunikasi : Pengelolaan data tagihan, jumlah pulsa

Konsep Dasar Basis Data

            Data adalah Representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, mahasiswa, pembeli), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentu angka, huruf, symbol,teks, gambar, bunyi atau kombinasinya.
            DBMS ( Database Management System ) adalah Perangkat Lunak yang menangani semua pengaksesan ke database
Sistem Basis Data terdiri dari basis data dan DBMS


 Kelebihan Basis Data
 a.      Terkontrolnya kerangkapan data
Dalam basis data hanya mencantumkan satu kali saja field yang sama yang dapat dipakai oleh semua aplikasi yang memerlukannya. 
b.      Terpeliharanya keselarasan (ke-konsistenan) data
Apabila ada perubahan data pada aplikasi yang berbeda maka secara otomatis perubahan itu berlaku untuk keseluruhan. 
c.       Data dapat dipakai secara bersama (shared)
Data dapat dipakai secara bersama-sama oleh beberapa program aplikasi (secara batch maupun on-line) pada saat bersamaan. 
d.      Dapat diterapkan standarisasi
Dengan adanya pengontrolan yang terpusat maka DBA dapat menerapkan standarisasi data yang disimpan sehingga memudahkan pemakaian, pengiriman maupun pertukaran data. 
e.       Keamanan data terjamin
DBA dapat memberikan batasan-batasan pengaksesan data, misalnya dengan memberikan password dan pemberian hak akses bagi user (misal : modify, delete, insert,  retrieve) 
f.       Terpeliharanya integritas data
Jika kerangkapan data dikontrol dan ke konsistenan data dapat dijaga maka data menjadi akurat Terpeliharanya keseimbangan (keselarasan) antara kebutuhan data yang berbeda     dalam setiap aplikasi. Struktur basis data diatur sedemikian rupa sehingga dapat melayani pengaksesan data dengan cepat.
g.      Data independence (kemandirian data)
Dapat digunakan untuk bermacam-macam program aplikasi tanpa harus merubah format data yang sudah ada


Kelemahan Sistem Basis Data
a.       Memerlukan tenaga spesialis 
b.      Kompleks 
c.       Memerlukan tempat yang besar 
d.      Mahal


 Pengguna Basis Data

System Engineer
            Tenaga ahli yang bertanggung jawab atas pemasangan Sistem Basis Data, dan juga mengadakan peningkatan dan melaporkan kesalahan dari sistem tersebut kepada pihak penjual

Database Administrator (DBA)
            Tenaga ahli yang mempunyai tugas untuk mengontrol sistem basis data secara keseluruhan, meramalkan kebutuhan akan sistem basis data, merencanakannya dan mengaturnya.
Tugas DBA :
·         Mengontrol DBMS dan software-software
·         Memonitor siapa yang mengakses basis data
·         Mengatur pemakaian basis data
·         Memeriksa security, integrity, recovery dan concurency
Program Utility yang digunakan oleh DBA  :
·      Loading Routines  
     Membangun versi utama dari database
·      Reorganization Routines 
     Mengatur / mengorganisasikan kembali database
·      Journaling Routines 
      Mencatat semua operasi pemakaian database
·      Recovery Routines 
     Menempatkan kembali data, sebelum terjadinya kerusakan
·      Statistical Analysis Routines 
     Membantu memonitor kehandalan sistem


Prinsip kerja Basis Data:
·         Pengaturan data / arsip

Tujuan Basis Data:
  •  Kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan data (speed)
  • Efisiensi ruang penyimpanan (space)
  •  Mengurangi / menghilangkan redudansi data
  •  Keakuratan (Accuracy)
  • Pembentukan kode & relasi antar data berdasar aturan / batasan (constraint) tipe data, domain data, keunikan data, untuk menekan ketidakakuratan saat entry / penyimpanan data.
Komponen Sistem Basis Data:
·         Perangkat Keras (Hardware)
      Komputer, memori, storage (Harddisk), peripheral, dll.
·         Sistem Operasi (Operating System)
            Program yang menjalankan sistem komputer, mengendalikan resourcekomputer dan           melakukan berbagai operasi dasar sistem komputer.
·         Basis Data (Database)
            Menyimpan berbagai obyek database (struktur tabel, indeks,dll)
·         DBMS (Database Management System)
            Perangkat lunak yang memaintain data dalam jumlah besar.
·         Pemakai (User)
            Para pemakai database.
·         Aplikasi (perangkat lunak) lain.
 Program lain dalam dbms


Perbedaan Sistem File Tradisional dengan Sistem Basis Data

1. Sistem File Tradisional
            Sebelumnya, sistem yang digunakan untuk mengatasi semua permasalahan bisnis, menggunakan pengelolaan data secara tradisional  dengan cara menyimpan record-record pada file-file yang terpisah, yang disebut juga sistem pemrosesan file.
Contoh :  universitas yang mempunyai dua sistem ; yakni sistem yang memproses data mahasiswa dan sistem yang mengelola data kuliah.
Digunakan untuk menyimpan record dalam file yang terpisah . Penyimpanan Tradisional
Masing-masing file diperuntukkan hanya untuk satu program aplikasi.

 Kelemahan Sistem file Tradisional
1.      Timbulnya data rangkap (redundancy data) dan Ketidakkonsistensi data (Inconsistency data) Contoh :nama mata kuliah & sks pada file mahasiswa akan muncul juga pada file mata kuliah. Akibatnya terjadi redudancy data  pemborosan tempat penyimpanan dan biaya akses. Muncul juga masalah yang disebut inkonsistensi data. Misalnya : apabila terjadi perubahan jumlah sks mata kuliah, sedangkan perubahan hanya diperbaiki pada file mata kuliah dan tidak diperbaiki pada file mahasiswa. Hal ini dapat mengakibatkan kesalahan dalam laporan nilai mahasiswa
2.      Kesukaran dalam Mengakses Data, Munculnya permintaan-permintaan baru yang tidak diantisipasikan sewaktu membuat program aplikasi, sehingga tidak memungkinkan untuk pengambilan data.
3.      Data terisolir (Isolation Data), Karena data tersebar dalam berbagai file, dan file-file mungkin dalam format –format yang berbeda, akan sulit menuliskan program aplikasi baru untuk mengambil data yang sesuai


4.      Masalah Pengamanan ( Security Problem), Tidak semua pemakai diperbolehkan mengakses seluruh data. Contoh : Bagian Mahasiswa hanya boleh mengakses file mahasiswa. Bagian Mata kuliah hanya boleh mengakses file mata kuliah, tidak boleh mengakses file mahasiswa. Tetapi sejak program-program aplikasi ditambahkan secara ad-hoc maka sulit melaksanakan pengamanan seperti yang diharapkan
5.      Data Dependence, Apabila terjadi perubahan atau kesalahan pada program aplikasi maka pemakai tidak dapat mengakses data.

2. Sistem Basis Data
            Seiring dengan berjalannya waktu, sistem pemrosesan file ditinggalkan karena masih bersifat manual dikembangkan sistem pemrosesandengan pendekatan basis data.
Contoh: Data Universitas. Pada sistem ini record-record data disimpan pada satu tempat yakni basis data dan diantara program aplikasi maupun pemakai terdapat DBMS (Database Management System). Sistem yang terdiri atas sekumpulan tabel data yang saling berhubungandan sekumpulan program(DBMS: Database Management System) yang memungkinkan berbagai user dan/atau program lain dapat mengakses dan memanipulasi tabel-tabel tersebut.
            DBMS (Database Management System):kumpulan program yang digunakan user untuk me-management database (create, maintain)
DBMS mencakup proses: 
·         Defining: database mendefiniskan tipe data, struktur dan batasan (constraint) dari data yang disimpan dalam database.
·         Manipulating: database mencakup berbagai fungsi dan query untuk mendapatkan data yang dicari, termasuk operasi insert, update dan delete serta dalam generate report data. 
·         Sharing: database dapat diatur untuk dapat sharing multiple user dan program untuk mengakses database


Kerugian Sistem Basis Data 

  • Mahal ·  Diperlukan hardware tambahan
·                                CPU yang lebih besar
·                                Terminal yang lebih banyak
·                                Alat untuk komunikasi
·                                                       Biaya performance yang lebih besar
·                                Listrik
·                                Personil yang lebih tinggi klasifikasinya
·                                Biaya telekomunikasi yang antar lokasi / kota
  • Kompleks
  • Prosedur back up & recovery sulit



Penutup
Kesimpulan
            Basis data adalah kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Konsep dasar dari basis data adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Kelebihan basis data diantaranya: Terkontrolnya kerangkapan data , Keamanan data terjamin.
Kelemahan basis data diantaranya: Memerlukan tenaga spesialis, Kompleks. Komponen basis data yaitu: hardware, sistem operasi, basis data, user dan aplikasi.